Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Kemah Budaya IX Kabupaten Badung : Juara II Karya Tulis Ilmiah (Putra)

Gambar
  MINIATUR NAWA DHARMANING GAMA (SEMBILAN PERJALANAN SUCI DANG HYANG NIRARTHA) SEBAGAI PEMBELAJARAN UNTUK MULAT SARIRA DALAM MENCAPAI KESEIMBANGAN DAN KESELARASAN HIDUP oleh : I Nyoman Widnyana SMAN 1 Kuta Selatan  “Awake patut gawenin, apang manggih karahayuan, da maren ngertiang awak, waluya matetanduran, tingkahe ngardinin awak, yen anteng twi manandur, joh para tuara mupuang” Dang Hyang Nirartha Kutipan diatas menyiratkan bahwa kebenaran hendaknya selalu diperbuat agar mendatangkan keselamatan. Hal ini diibaratkan seperti bercocok tanam, jika rajin bercocok tanam mustahil tidak akan berhasil. Melalui kutipan diatas, hendaknya kita dapat memaknainya sebagai salah satu pedoman dalam berperilaku. Globalisasi telah membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan, pentingnya introspeksi diri akan menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik dan mampu dalam menyikapi berbagai hal dan tantangan ke depan tanpa perlu hanyut dalam dampak negatif global...

OPINI REMAJA : LENSA LIRIGI GANTER

Gambar
  LENSA LIRIGI GANTER Oleh : Ni Putu Vania Leonyta Putri Arimbawa 1 Ni Putu Gita Indah Cahyani 2 1,2 Kader Pelestari Budaya Kabupaten Badung Angkatan VIII   Kabupaten Badung adalah kabupaten yang kaya akan potensi industri pariwisata. Daerah “Gumi Keris” ini menawarkan pesona pariwisata dalam balutan tradisi dan budaya. Berbeda halnya dengan Kabupaten Tabanan yang menjadi kabupaten penghasil padi sehingga dijuluki sebagai “lumbung beras” Bali. Kebudayaan yang terdapat di setiap kabupaten yang berada di pulau dewata ini memberikan daya tarik lewat pesona taksu Bali. Jati diri pulau Bali dikenal melalui tradisi, budaya, dan sejarah yang berkembang di Bali dan kepercayaan bertoleransi yang tinggi. Namun seiring dengan perkembangan jaman, permasalahan yang sering sekali terjadi pada era globalisasi adalah pengetahuan dan pemahaman mengenai tradisi, budaya, dan sejarah yang ada, hal ini dipengaruhi oleh euphoria global dan praktis khususnya teknologi yang semakin canggi...

Kemah Budaya VII : Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (Putra)

Gambar
Lemahnya Kesadaran Akan Budaya Ngayah Oleh : Made Vendra Sahisma Dewa Ngayah merupakan suatu kegiatan bekerja sama atau melakukan suatu pekerjaan dengan tulus ikhlas dalam istilah Bali.Jadi budaya ngayah ini banyak jenisnya ,baik itu bekerja dengan tujuan yang berkaita dengan agama atau yang berkaitan dengan di kehidupan sehari hari.Contoh yang menyangkut dalam kegiatan keagamaan seperti saling bekerja sama membuat banten,membuat penjor,melaksanakan suatu tarian saat piodalan,kegiatan membersihkan areal pura,dan yang lain lain,untuk di kegiatan sehari hari yaitu seperti membuat layangan,membuat fasilitas umum,dan masih banyak contoh lainnya.             Jadi lemahnya kesadaraan akan budaya ngayah ini sendiri ada pada yang berkaitan dengan unsur keagamaan khususnya di kalangan remaja di Bali,seperti kita ketahui,seiring perkembangan jaman,dan teknologi yang semakin maju dan membuat segala sesuatu ini dibuat se efisien & se prakti...

MAKNA UPAKARA CANANG SARI DAN UPARENGGA KELABANG MANTRI

Gambar
  MAKNA UPAKARA CANANG SARI DAN UPARENGGA KELABANG MANTRI Oleh : Kader Pelestari Budaya  Kabupaten Badung Beragama di zaman modern seperti sekarang ini, tidak dapat disamakan dengan kehidupan beragama pada masa silam. Kehidupan masyarakat masa lalu yang secara profesi, intensitas waktu dan aktivitas masih sangat terbatas, sangat berbeda dengan fenomena masyarakat masa kini dengan padatnya rutinitas, aktivitas, dan semakin kompleksnya kebutuhan hidup masyakaratnya. Adanya perbedaan kondisi masyarakat tersebut merupakan salah satu sebab adanya indikasi perubahan maupun pergeseran pada praktek agama, khususnya pada tatanan ritual. Tingkat pemahaman, cara berpikir, dan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh masyakarat masa kini, juga menjadi faktor bergesernya praktek keagamaan tersebut. Pergeseran agama yang dimaksudkan pada tulisan ini, adalah khusus pada pelaksanaan ritual masyarakat hindu di bali, yang kental dengan penggunaan  Upakara  dan uparengga sebagain s...

Kemah Budaya VI : Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (Putra)

Gambar
OPTIMALISASI KEIKUTSERTAAN PENDUDUK DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DI DESA CARANGSARI Gede Dharmana Dwi Santika SMA NEGERI 1 Kuta Selatan Kabupaten Badung merupakan kabupaten dengan pariwisata sebagai tulang punggungnya. Hal ini dapat dilihat dari sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung dari sektor pariwisata khususnya Pajak Hotel dan Restoran (PHR) yang mencapai 2 Triliun lebih pada tahun anggaran 2015, dan tentu saja berubah dinamis di tahun berikutnya. Potensi objek wisata yang ditawarkan oleh “Gumi Keris” memang kaya, baik dari pesisir hingga pegunungan. Namun seiring berkembang pesatnya pariwisata di Kabupaten Badung, memunculkan permasalahan, dimana Badung Selatan dirasa menanggung beban berat dari pariwisata Kabupaten Badung pada umumnya. Oleh karena itu, Pemkab Badung sendiri telah melaukan beberapa formula untuk melimpahkan sedikit beban wisata Badung Selatan ke kawasan di tengah dan utara. Selain melakukan promosi dari beberapa desa wisata di kawasan Badung...

Pelatihan Observasi Bawah Air (OBA): Upaya untuk Melestarikan Ekosistem Perairan Bali

Gambar
  Pelatihan Observasi Bawah Air (OBA): Upaya untuk Melestarikan Ekosistem Perairan Bali Oleh: Kader Pelestari Budaya Kabupaten Badung              Indonesia kurang lebih 75% terdiri dari daerah pesisir atau lautan. Hal tersebut menunjukan bahwa sebagaian besar dari wilayah Indonesia terdiri dari ekosistem laut. Salah satu pulau dengan obyek pariwisata terbesar adalah bali. Bali sebagaian besar memanfaatkan keindahan lautannya sebagai obyek pariwisata. Dengan demikian, sangat diperlukan perlindungan ataupun pelestarian terhadap ekosistem laut tersebut. Salah satu ekosistem laut yang paling penting adalah terumbu karang. Sebaran terumbu karang di Bali melingkupi daerah pantai sepanjang 331,5 km dengan luas 7.592 ha. Sebaran ini meliputi Kabupaten Buleleng, Karangasem, Klungkung, Badung, Jembrana, dan Kota Denpasar. Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang ...

Film Dokumenter sebagai Media Informasi Tradisi Mabuug-buugan Desa Adat Kedonganan

Gambar
  Film Dokumenter sebagai Media Informasi Tradisi Mabuug-buugan Desa Adat Kedonganan Oleh: Kader Pelestari Budaya Kabupaten Badung             Desa adat Kedonganan merupakan salah satu desa adat yang berada di kecamatan Kuta, kabupaten Badung. Desa Kedonganan memiliki luas wilayah sekitar 1 km 2 , dengan kepadatan penuduk pada tahun  2009 mencapai 5.097 jiwa dengan 1.072 kepala keluarga. Perkembangan desa adat Kedonganan yang begitu pesat di sektor pariwisata menyebabkan desa ini juga menjadi sasaran para pendatang. Jika dijumlahkan dengan pendatang teregristrasi, total penduduk Kedonganan mencapai 5.639 jiwa atau 1.257 kepala keluarga. Kedonganan adalah sebuah desa pesisir di mana batas barat dan timur desa diapit oleh laut Bali. Sektor perikanan dan kelautan berkembang dengan baik terutama di laut bagian barat .  Desa Adat Kedonganan juga memiliki tempat pelelangan ikan (TPI) yang menampung ikan-ikan hasil tangkapan...

MAKNA FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PADA UPAKARA DAKSINA SERTA UPARENGGA KLANGSAH/KELABANG PADA UPACARA AGAMA HINDU DI BALI

Gambar
  OLEH I GEDE ARUM GUNAWAN KADER PELESTARI BUDAYA PROVINSI BALI Beragama di zaman modern seperti saat ini, tidak dapat disamakan dengan kehidupan beragama pada masa silam. Kehidupan masyarakat masa lalu yang secara profesi, intensitas waktu dan aktivitas masih sangat terbatas, sangat berbeda dengan fenomena masyarakat masa kini dengan padatnya rutinitas, aktivitas, dan semakin kompleksnya kebutuhan hidup masyarakatnya. Adanya perbedaan kondisi masyarakat tersebut merupakan salah satu sebab adanya indikasi perubahan maupun pergeseran pada praktek agama, khususnya pada tataran ritual. Tingkat pemahaman, cara berpikir, dan latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat masa kini, juga menjadi faktor bergesernya praktek keagamaan tersebut. Pergeseran agama yang dimaksudkan pada tulisan ini, adalah khusus pada pelaksanaan ritual masayarakat Hindu di Bali, yang kental dengan penggunaan  upakara  dan  uparengga  sebagai sarana pokok dalam ritual pemujaan Tuhan...